Studi di luar negeri itu, walau banyak asiknya, tapi juga banyak tantangannya. Posting-an Instagram teman atau kenalan kamu yang lagi studi di luar negeri nggak bisa dijadikan tolak ukur gambaran kehidupan mahasiswa di sana ya, karena orang kan biasanya suka share yang senang-senangnya aja. Padahal, senang-senang dan jalan-jalan itu cuma sepuluh persen dari apa yang dialami, sedang sembilan puluh persennya lagi penuh perjuangan. Dan kamu yang lagi persiapan untuk studi di luar negeri wajib aware tentang ini.
Apa aja tantangan yang bakal kamu hadapi saat studi di luar negeri? Berikut di antaranya.
- Academic burden
Kuliah di luar negeri tentunya beda dengan kuliah di kampus lokal, nggak cuma di metode penyampaian, tapi juga beban perkuliahan. Sebagian besar waktu kamu bakal didedikasikan untuk belajar di perpustakaan. Nggak jarang waktu liburan pun dihabiskan untuk ngerjain tugas. Temanmu yang posting foto jalan-jalan di Instagram, bisa jadi juga sambil bawa tugas esainya yang masih belum selesai. - Language barrier
Perbedaan bahasa menjadi tantangan tersendiri saat kamu kuliah di luar negeri. Meski sebelum berangkat udah belajar bahasanya dan dapat skor tes profisiensi yang tinggi, belum tentu kamu nggak akan kesulitan ketika harus berkomunikasi dengan orang di sana. Apalagi kalau selama ini yang dipelajari adalah bahasa yang standar dan kamu nggak familiar dengan versi informal yang dipakai sehari-hari. Jangan heran kalau banyak istilah dan gaya bahasa yang kamu nggak paham di awal-awal. - Culture shock
Perbedaan bahasa, budaya, pola hidup, hingga makanan bisa membuat kamu ngalamin yang namanya culture shock. Culture shock ini adalah suatu kondisi dimana pengalaman baru tinggal di tempat asing membuat kamu merasa kaget atau shock, yang bisa bikin kamu nggak nyaman tinggal di sana. Culture shock ini intensitasnya bisa ringan sampai parah. Jadi, penting banget buat kamu mengantisipasi culture shock sebelum berangkat studi ke luar negeri. - Homesickness
Ketika kamu mulai merasakan culture shock, otomatis akan muncul rasa rindu kampung halaman dan orang-orang yang kamu sayang. Kondisi ini disebut homesickness, atau kerinduan yang berat yang bikin kamu pingin pulang. Tapi homesickness ini nggak melulu muncul karena culture shock ya. Bahkan setelah kamu pulih dari culture shock, sesekali kamu akan merasa homesick karena jauh dari keluarga dan teman-teman. Dan di kasus yang parah, kondisi ini bisa mempengaruhi fisik juga dan bikin kamu sakit, loh. Makanya namanya home”sickness”. - Academic writing
Kuliah di kampus luar negeri artinya kamu bakalan banyak banget nulis. Academic writing jadi tantangan tersendiri buat kamu yang di sekolah atau di jaman S-1 dulu jarang nulis. Karena dalam academic writing ada kaidah yang harus kamu ikuti, maka nggak cukup sekedar bisa bahasanya. Bayangin aja, bisa jadi tugas akhir semester kamu harus nulis esai 4.000 kata untuk setiap mata kuliah yang diambil, dan itu nggak termasuk daftar pustaka ya. - Critical thinking
Mahasiswa dari negara kita, banyak banget yang kesulitan dengan critical thinking saat kuliah di luar negeri. Padahal, kemampuan mendemonstrasikan pola pikir yang kritis justru jadi komponen utama penilaian dalam perkuliahan di luar negeri, khususnya kampus-kampus di English speaking country. Budaya dan tradisi kita memang dinilai kurang mendukung untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis anak muda. Meski beberapa tahun belakangan mulai muncul gerakan mendidik anak berpikir kritis, tapi nyatanya level kita masih relatif jauh di bawah negara-negara tetangga. - Academic Burnout
Satu tantangan lagi yang mungkin bakal kamu hadapi ketika studi di luar negeri yaitu academic burnout, atau kelelahan akut akibat terlalu sering berkutat dengan materi dan tugas-tugas kuliah. Kamu terancam mengalami kondisi ini khususnya di penghujung semester atau akhir masa perkuliahan. Kalau kamu tipe yang suka menunda-nunda pekerjaan, maka resiko kamu mengalami academic burnout akan lebih besar ya. Karena di akhir masa studi, kamu mungkin harus mulai nulis thesis atau disertasi penelitian di samping menyelesaikan tugas mata kuliah juga. Maka dari itu, kamu harus pintar-pintar manage waktu.
Nah, itu dia beberapa tantangan yang mungkin bakal kamu alami saat studi di luar negeri. Meskipun berat, tapi semua tantangan ini tetap bisa kamu hadapi kok. Kuncinya adalah persiapan yang matang dan manajemen waktu yang baik. Selain itu, kamu juga perlu menjaga mindset positif dan punya support system yang solid, baik dengan teman kuliah di luar negeri maupun keluarga dan orang-orang tersayang di kampung halaman. Untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, pasti ada tantangan yang berat dan butuh pengorbanan yang besar juga. Tapi selama yakin dan mau berusaha, maka kamu akan mendapat hasil yang setimpal. Semangat ya!